21.8.09

Humbug dan Xpdc (ada di yak tes tes juga)

ALBUM BARU ARCTIC MONKEYS!!!!!! WOWOWOWOWOOW!!!

"Judulnya apa? Humbug? Hum (alay) = rumah? Bug = serangga = kutu? Humbug? Rumah kutu?"
By ilio
(Humbug--arti benerannya-- = Hoax)

Yayayayayyay!!! Finally, it’s it! Saya mendapatkan album ketiga Arctic Monkeys. Cling cling cling... sampai typeless begini... Saya hanya bisa mengetik, “YAYAYAYYAYAYYAY!!! WOWOWOWOOWOWO WOOHOOO WOOOHOOO WOOOHOOO!!! HORE HORE HORE HORE HORE!!!!” Senang senang senang!!!

Tapi seiring dengan kegembiraan akan kehadiran Armon lagi, saya menjadi agak takut. Saya takut, isi album Humbug malah akan membuat saya semakin membenci mereka sampai tingkat alien (kalau di Typing Maniac-- sakali pan). Semua karena perubahan-perubahan drastis (terutama penampilan) yang dilakukan Kang Alek dkk!!!! Pertama, gara-gara melihat foto-foto ini.










o_O







D8 syok inyong








cantik... bikin patah hati.





huks.


all pictures are from Mbah Google and official Arctic Monkeys' Myspace


Kang Alek (baca: Alex Turner)!!! Dia jadi begitu mirip mbak-mbak penjaga toko suvenir (copyright by Acchie)!!!! Aura ceweknya dahsyat, sekaligus bikin ilang feeling. Dahsyat. Dahsyat. Dan ini! Apa ini?! Kang Jemi (baca: Jamie Cook)!!! Hobo? Brandon Flowers dari The Killers? Hah?! Hah?!



Mengapa mereka jadi begini?

Untung saja, meskipun sama uzurnya dengan kedua temannya yang telah disebutkan, Kang Matt Helders dan Kang Nick O’Malley ngga banyak berubah. Sekarang pun Kang Matthew yang jadi sering menyapa fans, gara-gara katanya Kang Alek teracuni cencored words. Hahaha... Gosip doang kok.




COVER ALBUM HUMBUG




Cerita di baliknya....
Alex: “***bibibibip***bibibmeow*** Gela... Gue ngga ada yang nge-pens lagi gara-gara gua cantik.”
Matt: “Mihihihihi... Sekarang semua pens Alex berada dalam genggaman tangan gue!!! Huehehe...”
Jamie: “Apa gue cukur aja yak...? Biar banyak pens lagi, seperti when I... was yooooouuuunggg....”
Nick: “Ah... gue mah dari dulu juga begini. Mending ngumpet, ah...”




Dan lagi, saya pun menonton video “Crying Lightning”, single mereka yang pertama untuk album ini. Anda tahu reaksi saya? Pasti iya, setelah menonton video klip ini...




:|

:|



:iconstraightfaceplz:







OH NOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!! Demi monyet-monyet di kutub dan para Yeti yang berdiam di dalam gua!!!! LAWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAS!!!!!!!!!! Font ‘Crying Lightning’, efek ombak yang luar biasa tapi perahunya gitu-gitu aja, arwah yang keluar dari bawah laut, Kang Jemi yang gagaro, muka mabuk lautnya Kang Alek, muka cangak mereka semua.... Wawawawawawa!!! Ada apa dengan merekaaaaa??? =.=






Intermezzo:
WPSIATWIN

FWN

H



Hahaha





Sampailah waktunya... saat-saat mendebarkan ini terjadi (lebaaai). Sembilan puluh lima persen... Cring! Seratus persen sudah didownload!

(gyah! Ditonjok personel, manajemen, label, dan fans sejati Arctic Monkeys)

Saya masukkan semuanya ke dalam iPod. Sambil berebah... saya mendengarkan lagu pertama yang mengalun pelan. Ah, awalnya lumayan keras sih. Persis seperti sneak-peek di video The View From the Birthday Boy. “My Propeller”, pelan. Suara Alex begitu rendah dan pelan (eh, sakali pan!). Saya belum bisa menikmatinya, karena masih dibayang-bayangi album pertama yang master dari masterpiece. Lalu “Crying Lightning”, sudah sering denger... tapi belum pas juga di telinga. Uhhh... kok bisa ya?! Lanjut, “Dangerous Animals”. Nah, akhirnya! Ketemu satu lagu enak dari Humbug! Huahahaha... They are still Arctic Monkeys, the super-talented band that always amaze me, meski sudah uzur!

Setelah didengar semuanya, sayapun berkesimpulan, Humbug = Arctic Monkeys + The Last Shadow Puppets. Semua lagunya terdengar ‘dewasa’ (hah? Umurnya berapa, Bu?) seperti album The Age of the Understatement. Tapi banyak juga unsur aneh-aneh khas Arctic Monkeys, seperti perpindahan tempo (yang aneh) dan triplets (yang terdengar lucu). Oh iya, mereka juga sepertinya banyak menambahkan bunyi kibor (loh? Siapa yang maen kibor?). Intinya mah kualitas mereka sama sekali ngga turun (lebih dewasa malah), tapi (daritadi banyak tapi, euy) penyakit mereka masih ada, yaitu harus didenger berkali-kali baru bisa membuat saya jatuh cinta. Pokoknya Arctic Monkeys tetap band terbaik sedunia!! Hohoho...




Hey hey...
Must-listen songs:
- Crying Lightning/ternyata asik juga lama-lama. Tapi jangan nonton videonya ya! Haha.
- Dangerous Animals/masih sangat beraroma Arctic Monkeys. Kocak lagi.
- Secret Door/Bagus... Nadanya enak. Itu doang kok. Halah.
- Pretty Visitors/masterpiece! Gila gila, saya terpaku mendengarnyaaaa....
- Cornerstone/satu-satunya lagu yang tidak bernada mistis.
- My Propeller/enak juga...
- Dance Little Liar/enak juga...
- Potion Approaching/enak juga...
- The Jeweller's Hand/enak juga...
- Fire and the Thud/enak juga...
- Semuanya enaaaakkk... Ngga bohong!!!!

So enjoy Humbug, the third album of my favorite best band, on August 24, 2009!




Percakapan di kelas:
“Ilio, ilio....”
“Kenapa?”
“D-A-N-G-E-R-O-U-S..... A-N-I-M-A-L....” (nyanyi-nyanyi Dangerous Animals)
(cangak) “...si – ai – en – ti – ei...”
“WAKAKAKKAKAKAK!!! XPDC!!!!!”




Jangan sampai mereka jadi begini.

Tidak ada komentar: